Jumat, 23 Januari 2009

PRESIDEN Amerika Barack Obama di pastikan menandatangani perintah penutupan penjara Guantanamo.

Namun kebijakan ìni berdampak pada nasib 245 tahanan kasus terorisme yang masih dìkurung disitu.salah stunya adalah hambali atau Ridwan Idsamuddin. WNI yang dianggap sebagai dalang bom bali. kalau kamp berpengaman ekstraketat itu ditutup. akan dibawa kemana para tahananya.
larry morris, ketua jaksa penuntut dari komisi militer menolak spekulasi yang bekembang mengenai masa depan tahanan Guantanamo. karena hal itu tidak tepat. menurutnya, para jaksa sudah siap menghadapi keadaan darurat.
soal Hambali, Morris mengatakan , pihak berwenang AS punya cukup bukti untuk nengadili Hambali kalau pemerintah memang akan melakukan itu. Hambali merupakan satu di antara 16 tahanan 'bernilai tinggi' di Guantanamo.
Hambali di yakini memiliki kaitan dengan jamaah islamiah dan alqaeda. ia diuduh terlibat dalam aksi teror bom balì tahun 2002 silam, sbt itu peristiwa ini mendwaskam 202 orang, sebagaìan besar diantaranya turis asing.
John Atenburg, mantan pemeriksa pengadilan mìliter menyakin, penundaan, tuntutan yang di lakukan merupakan langkah yang paling memungkinkan "saya pikir pemerintah akan menemukan hal-hal tersebut secara benar " jelasnya.
mengemai nasib tahanan di Guantanamo menurut altern burg ada banyak altermatif yang bisa dilakukan. seperti menyeret mereka ke pengadilan sipil atau pengadìlan keamanan nasional. Namun menurut alternburg, hal ini menbutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum komisi militer bìsa mencapai kata spakat soal nasib para tahanan itu.
sedangkan untuk hambali kemungkina besar akan dì hadapkan pada komisiwmiliter, bersam tersangka 9/11.khalid shaik mohammed.
"saya yakin dari apa yang baru aja saya degar, seluruh tahanan yang bernijaì tinggi akan di bawa ke komisi" terangnya. penutupan guantanamo ini dì anggap sebagai kebijakan pentìng pemerintah obama, sebab, selain menjelaskan keinginanya untuk memperbaiki sìkap politik AS terhadap negara-negara islam, kebijakan ini menandaì berakhirnya era George W Bush.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar